Baznas Kabupaten Nunukan menyalurkan daging kurban olahan yang dikemas dalam bentuk kaleng sebanyak 50 Kaleng untuk Lapas Kelas II B bantuan ini diserahkan kepada Kepala Seksi Binadik Lapas Nunukan dalam hal ini Bapak Hendra Maha P.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyiapkan daging kurban olahan yang dikemas dalam bentuk kaleng, untuk memudahkan dalam proses pendistribusian daging. Pengemasan ini jadi salah satu alternatif selain pendistribusian daging seperti biasa, karena daging kurban kaleng bisa dikirim ke daerah yang sulit yang membutuhkan penanganan khusus.
Selain itu, Daging dalam bentuk kaleng juga lebih tahan lama, bahkan masa simpannya bisa sampai 2-3 tahun ke depan.
“Tahun ini BAZNAS menyiapkan Qurban dalam bentuk kemasan kaleng. Pengemasan ini tentunya akan sangat berguna dalam proses penyalurannya, untuk masyarakat yang membutuhkan di lokasi yang sulit terjangkau atau lokasi bencana,” kata Ketua BAZNAS RI, Prof Dr KH Noor Achmad, MA, di Jakarta, Rabu (7/7/2021).
Noor menambahkan, pengalengan daging kurban telah sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 37 tahun 2019 yang memperbolehkan pengawetan dan pendistribusian daging kurban dalam bentuk olahan. Tata cara penyembelihan kurban di BAZNAS juga dipastikan sudah sesuai syariat, maka mengalengkan atau mengemas daging kurban dalam kaleng sudah sah.
“Daging kurban dibolehkan untuk didistribusikan dalam bentuk kaleng agar terpenuhi hajat orang yang membutuhkan. Kurban dalam bentuk kaleng yang berisikan rendang bisa lebih mudah disalurkan dan tahan lama. Kami memastikan pengalengan daging kurban tidak menyalahi aturan karena penyembelihannya tetap pada hari kurban hingga akhir hari tasyrik, ” kata Noor.
Daging olahan tersebut akan didistribusikan kepada masyarakat miskin di berbagai pelosok tanah air melalui BAZNAS daerah atau lembaga program BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Layanan Aktif BAZNAS. Bisa juga disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan, dan organisasi masyarakat.
Noor berharap, inovasi yang dilakukan BAZNAS ini akan memberi banyak manfaat, terlebih saat ini Indonesia masih dalam krisis akibat pandemi Covid-19, yang membuat banyaknya keluarga rentan membutuhkan pertolongan.
“Inilah saatnya kita bergandengan tangan untuk bersama keluar dari krisis. Berkurban pada hari raya Idul Adha merupakan salah satu bentuk mendapatkan pahala sekaligus beramal untuk membantu sesama. BAZNAS berharap semangat saling berbagi yang telah menjadi kebiasaan kita selama ini akan terus dilakukan, termasuk saat berkurban nanti,” kata Noor.